1.
Topik
1.1
Pengertian Topik
Topik
berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat. Dalam tulis menulis
berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu
artikel. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam
itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu
masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi
banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau topik ganda.
1.2
Cara Membatasi Topik
Cara
membatasi topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
·
Tetapkanlah topik digarap dalam kedudukan
sentral.
·
Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada
dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut. Jika bisa, maka
tempatkan rincian itu disekitar lingkaran topik pertama tadi.
·
Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan
dipilih.
·
Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih
dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
1.3
Syarat Topik yang Baik
·
Topik yang dipilih harus menarik perhatian.
·
Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
·
Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan
yang jelas atau real.
·
Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
·
Bahan-bahannya mudah diperoleh.
·
Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi
tulisan.
2.
Tema
2.1 Pengertian Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang
disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema
adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis
menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini
yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis
atau diuraikan oleh penulis.
Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam
sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah
berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa
kejadian dan sebagainya.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan,
pikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastra dan terungkap
secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sesebuah
cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca.
Selain itu, tema dapat dikesan melalui: perwatakan watak-watak dalam sesebuah
cerita, peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian
dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita. Persoalan-persoalan yang
disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan. Cerita
diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh pengarang.
2.2 Syarat Tema yang Baik
·
Tema yang menarik perhatian penulis
·
Tema dikenal/diketahui dengan baik.
·
Bahan-bahannya dapat diperoleh.
·
Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema dapat
dikesan melalui:
·
Perwatakan watak-watak dalams ebuah cerita.
·
Peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti
nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
·
Persoalan-persoalan yang disuguhkan dan kemudian
mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
·
Plot cerita
·
Tema harus bermanfaat.
·
Tema yang dipilih harus ada disekitar kita.
·
Tema yang dipilih harus menarik.
·
Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan
terbatas.
·
Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang
onyektif.
·
Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
3. Judul
3.1 Pengertian Judul
Judul adalah perincian atau
penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang
dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas
atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang
manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel
judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah
lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul
hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak
harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan
akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah
selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan
temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan
cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang
utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat
membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang
mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi,
contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan
Tempat Kediaman yang Tidak Memadai. Judul
ada dua jenis, yaitu Judul langsung
: Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubungannya
dengan bagian utama berita terlihat jelas. Judul
tak langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama
berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.
3.2 Syarat
Pembuatan Judu
· Harus
relevan
· Harus provokatif
· Harus singkat
·
Harus asli
3.3 Syarat
Judul yang Baik
·
Harus berbentuk frasa
·
Tanpa ada singkatan atau akronim
·
Awal kata harus huruf kapital, kecuali preposisi
dan konjungsi
·
Tanpa tanda baca di akhir judul
·
Menarik
·
Logis
·
Sesuai dengan isi
4. Perbandingan
antara Topik, Tema, dan Judul
Topik:
· Pokok pembicaraan
dalam diskusi, ceramah, karangan (bahan diskusi).
·
Hal yang menarik perhatian umum waktu
akhir-akhir ini
Tema:
Pokok pikiran, dasar cerita
Judul:
·
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku
yang dapat menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu.
·
Kepala karangan (cerita, drama, tajuk). Berjudul
berarti berkepala karangan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar