BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Saat ini kebutuhan rekreasi
sangatlah diperlukan untuk semua orang. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak
juga membutuhkan rekreasi. Banyak tempat-tempat rekreasi yang sangat
menjanjikan. Ada yang diluar maupun didalam negeri. Semua dapat kita kunjungi.
Ditambah lagi dengan sarana
transportasi yang sudah sangat banyak ragamnya. Mulai dari jalur darat, laut,
maupun udara. Semuanya dapat kita gunakan untuk mengunjungi tempat rekreasi
yang kita tuju.
Dan kali ini,
penulis akan membahas salah satu tempat rekreasi yang sangat indah di dunia,
yaitu Maldives.
Sesuai
dengan isinya, maka penulis mengangkat judul Maldives, Keindahan Surga Dunia. Penulis
akan memaparkan tentang letak, kebudayaan, penduduk, serta perekonomian yang
ada di Maldives. Selain itu penulis akan menampilkan beberapa tempat tujuan
wisata yang biasa dikunjungi di Maldives.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Menyelesaikan tugas softskill.
2.
Memaparkan keindahan yang ada di Maldives.
3.
Memberikan salah satu tujuan wisata yang harus
dikunjungi.
BAB II
Pembahasan
I.
Letak
Maldives sering juga disebut dengan Maladewa. Ini terletak di 300 mil
selatan India dan 450 mil sebelah barat daya Sri Lanka. Pulau-pulau karang di
Maldives ini keberadaannya paling tersebar dibandingkan dengannegara-negara
yang lain. Hal ini disebabkan karena pulau karang disini mencakup wilayah yang
tersebar pada sekitar 90.000km.
Dari sekitar 1.192 pulau yang dimiliki Maldives, sebagian besar
bukanlah pulau yang sesungguhnya, namun hanya kumpulan atol atau karang.
Totalnya ada sekitar 26 kepulauan atol besar dan hanya 200 pulau atol saja yang
dihuni oleh manusia. Ibu kota Maldives adalah Republik Maladew. Namun, kota
terbesar yang menjadi kota administrative adalah Male.
II.
Sejarah
Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Namun menurut
legenda, seorang pangeran Sinhasele (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale bersama
pasangannya yang merupakan seorang putri dari Raja Sri Lanka. Di Maladewa
mereka tinggal dan menetap sebagai sultan pertama. Selama berabad-abad
kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada abad ke-16,
bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun sebelum akhirnya direbut
kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.
Sejak tahun 1887 hingga kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara
ini menjadi perwalian Inggris. Sejak tahun 1153-1968 negara ini berbentuk
kesultanan Islam yang independen. Setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris,
bentuk pemerintahan kesultanan Islam hanya bertahan selama tiga tahundan
kemudian dihapuskan serta diganti menjadi republik. Dan setelah merdeka
Maldives resmi turut aktif dalam kegiatan PBB dan Non-Blok pada tanggal 11
November 1968.
III.
Budaya
Percampuran budaya sangat banyak terlihat pada kesenian yang ada di
Maldives. Musik yang dimainkan oleh bodu Beru-lokal (drum besar) seperti drum
Afrika. The Dhoni (perahu layar Maldives unik) adalah sebuah bentuk seni itu
sendiri dibangun dengan keahlian yang terampil, dengan kemiripan yang
signifikan terhadap dows Arab. Seni rupa Maldives, terlihat dalam rincian
kompleks balok kayu di mesjid-mesjid antik, mewakili apa yang terdapat pada
arsitektur Asia Tenggara. Dan juga desain geometris yang berbeda yang digunakan
di tikar anyaman dari bahan lokal, bordir garis pada leher pakaian tradisional
dan juga pada ornamen-ornamen lainnya.
IV.
Penduduk
Penduduk Maladewa disebut dengan Divehi. Mereka menamakan negara mereka
Divehi Rajje yang berarti Kerajaan Kepulauan.
Secara etnografi, orang divehi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
·
Kelompok utama penduduk Maldives yang menempati
Ihavandippulu (Haa Alif) hingga Haddummati (Laamu).
·
Kelompok Selatan maladewa yang mendiami tiga
atol paling selatan di ekuator.
·
Kelompok Minicoy yang menempati pulau sepanjang
10 km dibawah administrasi India
Dan berdasarkan etnisnya, penduduk Maladewa dibagi menjadi empat, yaitu
·
Sinhalese
·
Dravida
·
Arab
·
Afrika
Hanya ada satu etnik minoritas di negara ini, yaitu suku Indian.
V.
Perekonomian
Kegiatan ekspor ikan tuna menjadi salah satu pendapatan penting negara
ini. Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa
merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan
tuna kaleng.
Selain itu sektor pariwisata juga menjadi tulang punggung perekonomian
Maladewa. Pengembangan tempat wisata merupakan pengembangan ekonomi negara. Hal
ini dibuat secara langsung atau tidak memberikan kontribusi dengan industri
wisata pemerintahan. Resort pertama dibuka ditahun 1972 di Pulau Bandos, desa
Kurumba.
Jumlah resort saat ini meningkat dari 2 hingga 92 antara rahun 1972 dan
2007. Karena di tahun 2001, lebih dari 8.380.000 turis mengunjungi Maldives.
Laut hangatnya yang selalu ada di hampir tiap tahunnya, dengan air yang bersih
sehingga bisa melihat aneka ikan yang hidup di dalamnya hingga beberapa meter
dari daratan di tiap waktu membuat para turis seakan dimanjakan oleh keindahan
Maldives. Sebagai tambahan, bentuk formasi yang menarik lebih dari 3000 batu
karang dan menikmati arus dari angin musim yang hangat. Ini semua merupakan
bentuk kekayaan alam yang dimiliki Maldives di wilayah seribu pulau karangnya.
Ada banyak kawasan wisata yang ada di Maldives, tidak hanya yang
berhubungan dengan laut, tapi juga yang tidak berhubungan dengan laut contohnya
seperti mesjid, galeri seni, dan pasar ikan Male.
Salah satu Mesjid yang terkenal di Maldives adalah Mesjid Grand Friday
atau biasa disebut dengan Masjid al Sultan Mohamed Thakurufaanu-al-A’z’am. Masjid
ini juga merupakan Islamic Center yang menawarkan berbagai seminar berskala
internasional. Terletak di Male, pulau utama yang juga pusat kota Maldives
tampak mewarnai langit Male dengan kubah emas dan menara-menaranya yang indah. Interior
didalamnya dihiasi dengan ukran kayu berbentuk kaligrafi Arab yang sangat
indah. Masjid ini dibuka pada tahun 1984 oleh Pressiden Maldives pada saat itu
yang bernama Maumoon Abdul Gayoom.
Masjid ini dapat menampung sekitar 5000 jamaah.
Selain Masjid Grand Friday, ada juga Istana Mulee Aagae. Istana ini
terletak didepan Masjid Grand Friday dan dibangun tahun 1906. Istana ini
didirikan oleh Sultan Mohames Shamsuddeen III untuk puteranya, dan dibangun
sebelum perang dunia I.
Namun kondisi tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam
di negara ini sangat terbatas, hanya beberapa jenis tanaman saja. Seperti
kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang yang bisa tumbuh
di negara ini. Hal ini menyebabkan sebagian besar makanan harus diimpor dari
luar negeri.
Industri dinegara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan,
pengalengan tuna, serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan.
BAB
III
Kesimpulan
Ada banyak tempat tujuan wisata
yang ada didunia ini. Contohnya saja Maldives. Walaupun negara pantai, tidak
hanya tujuan wisata pantai yang dapat kita nikmati tapi juga wisata sejarahnya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar