Minggu, 06 Januari 2013

Keindahan Surga Dunia


BAB I
Pendahuluan
A.                  Latar Belakang
Saat ini kebutuhan rekreasi sangatlah diperlukan untuk semua orang. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan rekreasi. Banyak tempat-tempat rekreasi yang sangat menjanjikan. Ada yang diluar maupun didalam negeri. Semua dapat kita kunjungi.


Ditambah lagi dengan sarana transportasi yang sudah sangat banyak ragamnya. Mulai dari jalur darat, laut, maupun udara. Semuanya dapat kita gunakan untuk mengunjungi tempat rekreasi yang kita tuju.
Dan kali ini, penulis akan membahas salah satu tempat rekreasi yang sangat indah di dunia, yaitu Maldives.
Sesuai dengan isinya, maka penulis mengangkat judul Maldives, Keindahan Surga Dunia. Penulis akan memaparkan tentang letak, kebudayaan, penduduk, serta perekonomian yang ada di Maldives. Selain itu penulis akan menampilkan beberapa tempat tujuan wisata yang biasa dikunjungi di Maldives.

B.                  Tujuan Penulisan
1.       Menyelesaikan tugas softskill.
2.       Memaparkan keindahan yang ada di Maldives.
3.       Memberikan salah satu tujuan wisata yang harus dikunjungi.

BAB II
Pembahasan
I.                    Letak

Maldives sering juga disebut dengan Maladewa. Ini terletak di 300 mil selatan India dan 450 mil sebelah barat daya Sri Lanka. Pulau-pulau karang di Maldives ini keberadaannya paling tersebar dibandingkan dengannegara-negara yang lain. Hal ini disebabkan karena pulau karang disini mencakup wilayah yang tersebar pada sekitar 90.000km.
Dari sekitar 1.192 pulau yang dimiliki Maldives, sebagian besar bukanlah pulau yang sesungguhnya, namun hanya kumpulan atol atau karang. Totalnya ada sekitar 26 kepulauan atol besar dan hanya 200 pulau atol saja yang dihuni oleh manusia. Ibu kota Maldives adalah Republik Maladew. Namun, kota terbesar yang menjadi kota administrative adalah Male.

II.                  Sejarah
Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Namun menurut legenda, seorang pangeran Sinhasele (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale bersama pasangannya yang merupakan seorang putri dari Raja Sri Lanka. Di Maladewa mereka tinggal dan menetap sebagai sultan pertama. Selama berabad-abad kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada abad ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun sebelum akhirnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.
Sejak tahun 1887 hingga kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi perwalian Inggris. Sejak tahun 1153-1968 negara ini berbentuk kesultanan Islam yang independen. Setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris, bentuk pemerintahan kesultanan Islam hanya bertahan selama tiga tahundan kemudian dihapuskan serta diganti menjadi republik. Dan setelah merdeka Maldives resmi turut aktif dalam kegiatan PBB dan Non-Blok pada tanggal 11 November 1968.
III.                Budaya
Percampuran budaya sangat banyak terlihat pada kesenian yang ada di Maldives. Musik yang dimainkan oleh bodu Beru-lokal (drum besar) seperti drum Afrika. The Dhoni (perahu layar Maldives unik) adalah sebuah bentuk seni itu sendiri dibangun dengan keahlian yang terampil, dengan kemiripan yang signifikan terhadap dows Arab. Seni rupa Maldives, terlihat dalam rincian kompleks balok kayu di mesjid-mesjid antik, mewakili apa yang terdapat pada arsitektur Asia Tenggara. Dan juga desain geometris yang berbeda yang digunakan di tikar anyaman dari bahan lokal, bordir garis pada leher pakaian tradisional dan juga pada ornamen-ornamen lainnya.
IV.                Penduduk
Penduduk Maladewa disebut dengan Divehi. Mereka menamakan negara mereka Divehi Rajje yang berarti Kerajaan Kepulauan.
Secara etnografi, orang divehi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
·         Kelompok utama penduduk Maldives yang menempati Ihavandippulu (Haa Alif) hingga Haddummati (Laamu).
·         Kelompok Selatan maladewa yang mendiami tiga atol paling selatan di ekuator.
·         Kelompok Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 km dibawah administrasi India
Dan berdasarkan etnisnya, penduduk Maladewa dibagi menjadi empat, yaitu
·         Sinhalese
·         Dravida
·         Arab
·         Afrika
Hanya ada satu etnik minoritas di negara ini, yaitu suku Indian.
V.                  Perekonomian
Kegiatan ekspor ikan tuna menjadi salah satu pendapatan penting negara ini. Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan tuna kaleng.
Selain itu sektor pariwisata juga menjadi tulang punggung perekonomian Maladewa. Pengembangan tempat wisata merupakan pengembangan ekonomi negara. Hal ini dibuat secara langsung atau tidak memberikan kontribusi dengan industri wisata pemerintahan. Resort pertama dibuka ditahun 1972 di Pulau Bandos, desa Kurumba.
Jumlah resort saat ini meningkat dari 2 hingga 92 antara rahun 1972 dan 2007. Karena di tahun 2001, lebih dari 8.380.000 turis mengunjungi Maldives. Laut hangatnya yang selalu ada di hampir tiap tahunnya, dengan air yang bersih sehingga bisa melihat aneka ikan yang hidup di dalamnya hingga beberapa meter dari daratan di tiap waktu membuat para turis seakan dimanjakan oleh keindahan Maldives. Sebagai tambahan, bentuk formasi yang menarik lebih dari 3000 batu karang dan menikmati arus dari angin musim yang hangat. Ini semua merupakan bentuk kekayaan alam yang dimiliki Maldives di wilayah seribu pulau karangnya.
Ada banyak kawasan wisata yang ada di Maldives, tidak hanya yang berhubungan dengan laut, tapi juga yang tidak berhubungan dengan laut contohnya seperti mesjid, galeri seni, dan pasar ikan Male.
Salah satu Mesjid yang terkenal di Maldives adalah Mesjid Grand Friday atau biasa disebut dengan Masjid al Sultan Mohamed Thakurufaanu-al-A’z’am. Masjid ini juga merupakan Islamic Center yang menawarkan berbagai seminar berskala internasional. Terletak di Male, pulau utama yang juga pusat kota Maldives tampak mewarnai langit Male dengan kubah emas dan menara-menaranya yang indah. Interior didalamnya dihiasi dengan ukran kayu berbentuk kaligrafi Arab yang sangat indah. Masjid ini dibuka pada tahun 1984 oleh Pressiden Maldives pada saat itu yang  bernama Maumoon Abdul Gayoom. Masjid ini dapat menampung sekitar 5000 jamaah.

Selain Masjid Grand Friday, ada juga Istana Mulee Aagae. Istana ini terletak didepan Masjid Grand Friday dan dibangun tahun 1906. Istana ini didirikan oleh Sultan Mohames Shamsuddeen III untuk puteranya, dan dibangun sebelum perang dunia I.

Namun kondisi tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat terbatas, hanya beberapa jenis tanaman saja. Seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang yang bisa tumbuh di negara ini. Hal ini menyebabkan sebagian besar makanan harus diimpor dari luar negeri.
Industri dinegara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna, serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan.






BAB III


Kesimpulan
Ada banyak tempat tujuan wisata yang ada didunia ini. Contohnya saja Maldives. Walaupun negara pantai, tidak hanya tujuan wisata pantai yang dapat kita nikmati tapi juga wisata sejarahnya.


Daftar Pustaka








Tidak ada komentar:

Posting Komentar