Jumat, 18 Oktober 2013

Pola Kalimat Dasar

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Karena itu, kalimat dapat dilihat sebagai satuan dasar dalam suatu wacana atau tulisan. Pada sebuah kalimat, sekurang-kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat melainkan frasa. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


Unsur-unsur dalam sebuah kalimat yaitu:
a.       Subjek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat disamping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pada pelaku, tokoh, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Biasanya subjek diisi oleh kata benda atau frasa nominal, klausa, atau frasa verbal.  Ciri-ciri subjek :
·         Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa  atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
Contoh : Nada adalah seorang penulis.
·         Disertai kata itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain tidak disertai kata itu.
Contoh : Mobil itu kepunyaan Nita.
·         Didahului kata bahwa
Didalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Disamping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
Contoh : Bahwa kepanitiaan acara harus segera dibentuk pada rapat hari ini.
·         Mempunyai keterangan pewatas yang
Kata yang mempunyai subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus mengikuti ujian.
·         Tidak didahului preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
·         Berupa Nnomina atau frasa nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya disertai kata penunjuk itu.
Contoh : Bermain itu menyenangkan.
b.      Predikat (P)
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat disamping subjek. Predikat berfungsi menjelaskan subjek. Ciri-ciri predikat adalah :
·         Jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa dan bagaimana  adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atai jadi apa  dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralis (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh : Gadis itu cantik.
·         Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang, sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
Contoh : Bayu adalah saudaraku.
·         Dapat diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkarab tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Disamping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin.
·         Dapat disertakan kata-kata aspek atau modalitas
Predikat kalimat yang merupakan verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek) seperti ingin, hendak, dan mau.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.
·         Unsur pengisi predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa :
Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.
Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).
c.       Objek (O)
Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek adalah sebagai berikut :
·         Langsung dibelakang predikat
Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Contoh : Bena memberikan Cena laptop baru.
·         Dapat menjadi kalimat subjek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
Contoh : Keju  itu dimakan tikus.
·         Tidak didahului preposisi
Objek yang selalu menempati posisi dibelakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, diantara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
Contoh : Dia mengirimi saya bunga mawar.
·         Didahului kata bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
d.      Pelengkap (Pel.)
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dpat bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat. Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
1.       Bersifat wajib karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
2.       Menempati posisi di belakang predikat.
3.       Tidak didahului preposisi.
Perbedaaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Ciri-ciri pelengkap adalah :
·         Dibelakang predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung dibelakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Contoh : Diah mengirimi saya buku baru.
·         Tidak didahului preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
e.      Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. Misalnya memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Ciri-ciri keterangan adalah
·         Bukan unsur utama
Berbeda dari subjek, prediket, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
·         Tidak terikat posisi
Didalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau diantara subjek dan predikat.
·         Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat, yaitu
1.       Keterangan Waktu
Keterangan awktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalag kata-kata yang menyatakan waktu seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagihari Senin7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, sepertisetelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
2.       Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
3.       Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
4.       Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
5.       Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
6.       Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
7.       Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
8.       Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.

Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
a.       Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
·         Mereka / sedang berenang.
S                    P (kata kerja)
·         Ayahnya / guru SMA.
S                 P (kata benda)
·         Gambar itu / bagus.
S                P (kata sifat)
·         Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S                                  P (kata bilangan)
b.      Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
·         Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
      S                   P                             O
c.       Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
·         Anaknya / beternak / ayam.
      S               P          Pel.
d.      Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
·         Dia / mengirimi / saya / surat.
  S           P             O       Pel.
e.      Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·         Mereka / berasal / dari Surabaya.
     S            P                   K
f.        Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·         Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
    S              P                  O                   K


g.       Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
·         Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
    S           P          Pel.              K
h.      Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
 Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·         Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
  S           P              O         Pel.         
Sumber Bacaan :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar