Ragam bahasa
adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu
varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi
tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain,
termasuk variasi bahasa baku itu
sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas
tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi
atau ragam tersendiri.
Yang dimaksud dengan
ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh
ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di
samping ditandai oleh cirri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga
ditandai oleh ciri-ciri nonlinguistic misalnya, lokasi atau tempat
penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian
pemakai bahasa yang bersangkutan.
Jenis Ragam Bahasa
1)
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan
menjadi:
a.
Ragam bahasa undang-undang
b.
Ragam bahasa jurnalistik
c.
Ragam bahasa ilmiah
d.
Ragam bahasa sastra
2)
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan
atas:
a.
Ragam Bahasa Lisan
Ragam bahasa
lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam
lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam
bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suaa atau tekanan,
air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan
antara lain meliputi:
a)
Ragam bahasa cakapan
b)
Ragam bahasa pidato
c)
Ragam bahasa kuliah
d)
Ragam bahasa panggung
Ciri-ciri
ragam bahasa lisan antara lain:
a)
Memerlukan kehadiran orang lain
b)
Unrsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c)
Terikat ruang dan waktu
d)
Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam
bahasa lisan, yaitu:
a)
Dapat disesuaikan dengan situasi
b)
Faktor efisiensi
c)
Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur
lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang
dikatakan seperti situasi, mimik, dan gerak-gerik pembicara.
d)
Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi
pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e)
Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang
memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f)
Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan
dan penafsiran dari audit, visual, dan kognitif.
Kelemahan
ragam bahasa lisan, antara lain:
a)
Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak
lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b)
Penutur sering mengulangi beberapa kalimat
c)
Tidak semua rang bisa melakukan bahasa lisan
d)
Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
b.
Ragam Bahasa Tulis
Ragam bahasa
tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan hurf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara
penulisan (ejaan), disamping aspek tata bahasa dan kosakata. Dengan kata lain
dalam ragam bahasa tulis kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa
seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam
tulisan antara lain:
a)
Ragam bahasa teknis
b)
Ragam bahasa undang-undang
c)
Ragam bahasa catatan
d)
Ragam bahasa surat
Ciri-ciri ragam
bahasa tulis antara lain:
a)
Tidak memerlukan kehadiran orang lain
b)
Unsur gamatikan dinyatakan secara lengkap
c)
Tidak terikat ruang dan waktu
d)
Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
Kelebihan ragam
bahasa tulis yaitu:
a)
Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas
sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b)
Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan
masyarakat.
c)
Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d)
Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud membeberkan informasi
atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan
ragam bahasa tulis:
a)
Alat atau sarana yang memperjelas seperti bahasa lisan
itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b)
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih,
dan jujur jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung
miskin daya pikat dan nilai jual.
c)
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat
diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan keseksamaan yang
lebih besar.
3)
Berdasarkan penutur, ragam bahasa dibedakan menjadi:
a.
Variasi bahasa idiolek adalah variasi bahasa yang
bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek setiap orang mempunyai variasi
bahasa atau idioleknya masing-masing.
b.
Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari
sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat,
wilayah, atau area tertentu. Contohnya, bahasa Jawa dialek Banyumas,
Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
c.
Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah
variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya,
variasi bahasa indonesia pada masa tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima
puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini,
d.
Variasi bahasa sosiolek adalah variasi bahasa yang
berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa
ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan,
jenis kelamin, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan
lain sebagainya.
e.
Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu variasi bahasa
yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan
berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
f.
Variasi bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu variasi
bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya,
orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi
bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkat atas. Demikian pula orang
yang lulus pasa tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi
bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.
g.
Variasi bahasa berdasarkan jenis kelamin adalah
variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau
wanita, misalnya, variasi bahasa yang digunakan oleh ibu-ibu akan berbeda
dengan variasi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.
h.
Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau
tugas para penutur. Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa
yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan, dan tugas para pengguna bahasa
tersebut. Misalnyam variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik,
dokter, dan lain sebagainya mempunyai perbedaan variasi bahasa.
i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan
adalah variasi yang terkait dengan tingkat kedudukan penutur (kebangsawanan
atau raja-raja) dalam masyarajatnya. Misalnya, adanya perbedaan variasi bahasa
yang digunakan oleh raja (keturunan raja) dengan masyarakat biasa dalam bidang
kosakata, seperti kata mati digunakan untuk masyarakat biasa, sedangkat raja
menggunakan kata wafat.
Sumber
Bacaan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar